Tulisan1_MSDM_Mempersiapkan Persaingan dengan Tenaga Asing


Pada era globalisasi mendatang, persaingan dalam proses kegiatan ekonomi dan perdagangan antarnegara dalam hubungan intraregional dan internasional akan dialami oleh seluruh negara di dunia. Indonesia yang merupakan bagian dari perekonomian yang sifatnya terbuka  yang secara langsung terpengaruh oleh segala perubahan yang telah dan akan terjadi pada Era Globalisasi. Sebagai bentuk persisapan menghadapi era globalisasi dunia, para pemimpin dari negara-negara tingkat regional membuat kesepakatan untuk memberlakukan ASEAN Economic Community (AEC) dalam mengintegrasikan wilayah ASEAN. Dengan kesepakatan tersebut, pemerintah Indonesia harus sudah mempersiapkan dengan baik dan matang segala sesuatu yang ada di negara dari berbagai sektor bidang.
Tidak hanya persaingan pasar barang dan jasa tetapi juga pasar tenaga kerja. Dan sudah siapkah kamu memasuki dunia persaingan kerja? Apa strategi yang akan kamu gunakan agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing dari negara-negara Asia yang lain, bahkan dunia? Terasa berat dan serius bukan? Karena setelah kamu lulus dari perguruan tinggi, untuk memasuki dunia kerja, kamu tidak hanya akan bersaing dengan tenaga kerja dalam negeri, tetapi juga tenaga kerja luar negeri. Agar dapat bersaing, berikut ini adalah strategi yang dapat kamu gunakan ketika memasuki dunia kerja. Selamat mencoba :
1.    Mengasah Skill
Dengan adanya MEA, kamu dapat memacu diri sendiri untuk dapat bersaing dengan tenaga kerja asing. Tingkatkan kemampuan yang kamu miliki, kamu akan menjadi lebih terampil di dunia kerja nanti. Selain itu tentunya SDM yang berkualitas di dalam negeri akan bermunculan dan siap bersaing. Tidak hanya hardskill, tetapi kamu juga harus mengasah kemampuan softskill. Terutamaleadership skill, karena seseorang yang berbakat memimpin selalu dibutuhkan dimana saja. Karena seorang pemimpin cenderung peduli dengan kemajuan kelompok atau organisasinya.
2.    Mempersiapkan Mental Yang Kuat
Ubahlah cara pandang dan mental kamu agar lebih mantap dalam menghadapi MEA. Orang yang memiliki mental setengah-setengah adalah mereka yang hanya bisa menyalahkan pemerintah dan kebijakan yang dibuat. MEA bertujuan untuk memperbaiki ekonomi pasar dan SDM Indonesia, tetapi bagaimana bisa tercapai jika pelaku ekonomi dan warga negaranya tidak mendukung adanya MEA? Agar dapat memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan asing, hal yang perlu kamu lakukan adalah berpikir sedikit terbuka dengan melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Sehingga kamu terhindar dari prasangka dan pola berpikir yang buruk.
3.    Pelajari Bahasa Asing
Ini sangat penting sebagai bekal kamu ketika melamar kerja nanti. Dengan mempelajari bahasa asing akan membantu kamu dalam hal berkomunikasi, mengasah keterampilan kognitifitas, meningkatkan nilai jual diri kamu, dan sebagainya. Tentunya kemampuan bahasa asing kamu juga harus diimbangi dengan kemampuan public speaking yang baik. Cobalah untuk terus belajar dan tidak takut untuk menjalin komunikasi dengan orang luar negeri.
4.    Tidak Berpikir Out of The Box, Tetapi There is No Box
Demi bersaing dengan negara-negara lain, kembangkan kemampuan akademikmu, softskill, dan skill lainnya yang patut kamu perhitungkan. Menjadi biasa itu membosankan, Berpikir di luar kotak atau yang lebih sering dikenal dengan istilah think out of the box bermaksud agar kamu bisa berpikir tajam, kritis, dan kreatif. Tetapi agar dapat mengembangkan kemampuan kamu, berpikirlah seperti tidak ada kotak, dengan kata lain tidak adanya batasan dalam berkarya. Dengan tidak mengesampingkan kepekaan dan kecakapan, kamu bisa bebas mengembangkan kreativitasmu tanpa batas.
5.    Perluas Jaringan Komunikasi
Perluas pergaulan kamu dengan memperbanyak kenalan, mengikuti komunitas dan organisasi (dalam dan luar kampus), dan membangun hubungan baik dengan para profesional. Semakin luas jaringan komunikasi yang kamu bangun, semakin baik. Dan pastinya semakin besar peluang kamu untuk mengembangkan usaha dan karir.
6.    Pendidikan  formal dan informal.
Memberikan pelatihan yang menunjang bidang pekerjaan yang digeluti dan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi guna menambah pengetahuan para tenaga kerja dalam meningkatkan daya saing secara akademik.
7.    Mengadakan seminar, 
workshop secara rutin yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu. Penambahan dan peningkatan wawasan sangat berguna bagi tenaga kerja pada level menengah ke atas, karena bisa digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan atau dalam pembuatan rencana dan strategi.
8.    Meningkatkan penguasaan teknologi dan informasi.
Tenaga kerja diberikan pelatihan tentang penguasaan teknologi yang dibutuhkan pada pekerjaan tertentu agar menghasilkan output yang lebih cepat dengan kualitas yang baik. Pengusaan informasi juga dapat membuat tenaga kerja lebih up to datedengan keadaan/kondisi yang terjadi di sekitar atau secara global.
9.    Perbaikan dan penambahan infrastruktur.
Alat-alat yang dipergunakan tidak lagi terbatas sehingga para pekerja dapat memproduksi tanpa proses yang manual dengan mutu yang baik dan tidak kalah saing dengan negara lain.
10. Meningkatkan kualitas mental dan spiritual tenaga kerja.
Dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja, tidak hanya mengutamakan segi pengetahuan, keahlian dan keterampilan. Akan tetapi, kualitas mental dan spiritual seperti: komitmen, keimanan, kejujuran, semangat kerja, kedisiplinan, terampil, inovatif, cerdas, bisa saling menghargai dan bertanggung jawab juga perlu ditingkatkan.
11. Meningkatkan kualitas kesehatan.
Kesehatan yang kurang baik akan mengakibatkan tenaga kerja tidak mampu bekerja dengan. Kurang gizi implikasi dari kesehatan yang kurang baik bahkan bisa menurunkan kualitas otak (kecerdasan) yang sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan demikian, peningkatan kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja.

referensi :

Komentar

Postingan Populer